Assalamu'alaikum, ukhti akhi!
Kali ini, Desti bakal membahas tentang kisah yang "sedikit" membuktikan tentang adanya dunia paralel. Yang kita semua sebenarnya belum tahu pasti, apakah dunia paralel memang benar-benar ada. Aku sebenernya bener-bener penasaran banget sama hal yang satu ini. Elah, kalimatnya nggak efektif banget, ya! Hahaha.
Pertama kali, aku tahu dunia paralel dari Novel Tere Liye, seri Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Yaaa, walaupun itu cuma fiksi, tapi novel itu sukses bikin aku penasaran sama dunia paralel, dibanding kisahnya Raib, Seli, dan Ali. Yang udah pernah baca pasti tau, kan, siapa mereka dan bagaimana kisah perjalanan mereka yang didasari persahabatan? Hehehe. Ups, malah kelewatan bahas Novelnya Pak Tere Liye. Maaf ya, Pak!
Nah, sebelum membahas beberapa cerita yang menunjukkan adanya dunia paralel, aku bakal ngasih tau dulu, apa sih, sebenarnya dunia paralel itu? Aku yakin, tidak semua dari kalian sudah tau apa arti dari dunia pararel.
Dunia Paralel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia
realita. Di samping kehidupan yang kita kenal dan kita jalani sekarang,
ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan
dalam dunia paralel.
Awalnya dunia paralel hanya sebuah imajinasi dalam cerita fiksi, tapi
kini makin banyak teori yang dijadikan jembatan untuk menjelaskan dan
mendukung keberadaan dunia paralel. Para ilmuwan fisika berada di garis
depan sebagai pihak yang mencoba menjelaskan kemungkinan keberadaannya.
Ahli
fisika Dr. Michio Kaku menganalogikan keberadaan parallel universe bagi
kita seperti adanya daerah luar kolam bagi seekor ikan gurami yang
tinggal dalam sebuah kolam. Ikan gurami tersebut nggak bisa melihat
daerah luar kolam karena keterbatasan 'teknologi' yang ia miliki.
Demikian juga, manusia belum bisa melihat alam semesta lainnya dengan
alasan yang sama. Meski ikan gurami nggak bisa melihat kehidupan lain di
luar kolam, tapi dia bisa tahu ada kehidupan lain dari getaran yang ia
rasakan melalui gelombang di permukaan air kolam akibat tetesan air
hujan. Getaran yang dirasakan ikan gurami itu adalah gravitasi dan
cahaya dari alam semesta lain.
Dasar teori parallel Universe
adalah ketidakterbatasan jagat raya yang memberikan kemungkinan adanya
alam semesta lain. Saat ini diperkirakan ada 1011 galaksi di jagad raya.
Jadi, bukan nggak mungkin jika selain di galaksi yang kita tinggali ada
kehidupan yang juga sedang berlangsung. Para Ahli
fisika kuantum jelas-jelas menyatakan percaya bahwa tiap detik tercipta
dunia paralel seseorang, Misalnya
di dunia nyata kita bisa menyebrang jalan dengan selamat. Di dunia
paralel pertama, kita bisa aja berhasil menyeberang tapi kemudian
tersungkur, di dunia paralel berikutnya bisa aja kita bahkan nggak
tertolong karena sewaktu menyebrang ada mobil yang sedang melaju kencang
ke arah kita.
Max Tegmark seorang prof fisika dan astronomi di
universitas Pennsylvania sangat percaya keberadaan parallel universe
ini. Dalam salah satu artikelnya yang berjudulu 'parallel Universe', Max
Tegmark mengungkapkan bahwa ada 4 tingkatan parallel universe.
enurut Max Tegmark, para ahli fisika telah menetapkan ada 4 tingkatan dunia paralel-parallel universe.
Level I : Beyond Our Cosmic Horison:
Merupakan
teori parallel universe yang paling kecil tingkat kontoversialnya.Teori
ini menyatakan bahwa parallel universe tidak dapat kita lihat karena ia
berada diluar garis horison alam semesta kita. Analoginya seperti kita
melihat kapal di tengah laut. Kita tidak dapat melihat kapal apabila ia
berada di luar horison. Tetapi jika kapal itu mendekati kita , dan masuk
dalam horison , kita akan dapat melihat kapal itu sedikit demi sedikit.
Parallel universe level I oleh ahli fisika digambarkan bahwa alam
semesta kita seperti gelembung udara yang saling berdesak-desakan dalam
ruang yang disebut jagad raya.
Level II : Other Postiflation Bubbles :
Level
ini menyatakan , bila alam semesta pada level I dapat dikelompokkan
menjadi satu multiverse , maka jagad raya ini terdapat banyak
multiverse. Teori ini didasarkan pada teori Chaotic Eternal Inflation ,
yang menyatakan bahwa jagad raya kita terus berkembang semakin membesar
sejak terjadinya big bang hingga sekarang. Teori ini menyatakan bahwa
kita selamanya tidak dapat melihat multiverse lainnya dikarenakan
cepatnya perkembangan jagat raya yang menjadi perantara multiverse.
Level III : Quantum Many World :
Teori
ini menyatakan bahwa alam semsta lainnya berada disekitar kita! Teori
ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang menyatakan bahwa proses
kuantum acak menyebabkan alam semesta bercabang dengan banyaknnya
kemungkinan yang terjadi. Perbedaan mendasar pada level I dan III adalah
letak alam semesta yang sama dengan alam semesta kita.Level I
menyatakan bahwa alam semesta yang sama dengan alam semesta kita kita
berada diluar horison , sedangkan level III mengatakan alam semesta yang
sama dengan alam semesta kita kita berada pada cabang kuantum lainnya.
Level III merupakan teori parallel universe yang paling tinggi
kontroversialnya , karena teori ini berkembang dari teori mekanika
kuantum yang juga kontoversial.
Level IV : Other Mathematical Structures :
Merupakan
teori paralllel universe yang matematis dan menggunakan semua
kemungkinan yang ada. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta lainnya
tidak hanya berada di luar horison alam semesta kita tetapi juga berbeda
dengan alam semesta kita dalam segala hal , misalnya : waktu , hukum
fisika , dan jagat raya. Alam semesta pada level IV ini sangat sulit
untuk divisualisasikan karena banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi.
Salah satu buktinya adanya parallel universe ini ditemukan oleh dua
orang ahli fisika , Dr.Robert Foot dan Dr.Saibal Mitra , Melbourne ,
Australia. Bukti tersebut mereka temukan pada penelitian asteroid Eros
berupa adanya percikan mirror matter. Mereka mendefinisikan mirror
matter sebagai bayang cermin dari sesuatu yang ada di alam semesta
sebagai penyetabil alam semesta. Mirror Matter ini ada sebagai pemenuhan
kodrati alam yang selalu simetris dan mempunyai dua sisi , kanan dan
kiri. Alam semesta adalah sisi kiri dan mirror matter adalah sisi
kanannya. Kita pada saat ini belum dapat melihat keberadaan mirror
matter karena ia berinteraksi dengan alam semesta kita hanya melalui
gravitasi.
sumber: http://jajakadolanan.blogspot.co.id/2012/10/dunia-paralel.html
Udah cukup jelas, kan, pembahasan mengenai dunia paralelnya? Nah, setelah ini kita kan membahas kisah-kisah yang membuktikannya! Cekidot!
1. LAKI-LAKI DARI TAURED
Bandara Haneda Jepang. Tahun 1954. Pada hari yang panas semuanya
tampak biasa saja. Aktivitas bandara pesawat lepas landas, mendarat juga
berjalan normal.
Seorang pria menjalani yang baru saja turun dari pesawat uang
membawanya dari Eropa hingga ke Haneda mendatangi pos imigrasi untuk
pemeriksaan passport dan visa.
Semuanya tampak biasa saja sampai petugas menemukan bahwa pria ini
datang dari negara yang tidak dikenal sama sekali. TAURED. Itulah nama
negara asal si pria dan ia berkeras bahwa negaranya terletak di benua
Eropa.
Tapi nama Taured tidaklah dikenal baik dalam peta dunia ataupun
dokumen resmi lainnya. Saat petugas imigrasi menunjukkan peta menanyakan
kepada si pria dimana letak negaranya, pria tersebut menunjuk satu
lokasi. Hanya saja itu bukanlah Taured tetapi Andorra dan merupakan
negara yang diakui diseluruh dunia.
Pria yang mampu berbahasa jepang dan beberapa bahasa lainnya berkeras
bahwa itu adalah Taured. Cap dan lambang yang tertera di dokumen
perjalanannya bukanlah milik negara Andorra. Passport nya telah penuh
dengan cap dari negara – negara “nyata dan asli” yang ia pernah
kunjungi.
Semakin membingungkan petugas imigrasi, pria dari negara misterius
ini menyatakan bahwa ia ke Jepang untuk melakukan bisnis dengan salah
satu perusahaan Jepang bahkan ia pun sudah memesan hotel untuk maksudnya
ini.
Tapi nama perusahaan yang pria itu sebutkan tidak dikenal dan
terdaftar dimanapun. Bahkan hotel yang telah ia pesan juga mengaku tidak
mendapatkan pesanan kamar.
Akhirnya ia ditahan oleh pihak keimigrasian Jepang dan ditempatkan
disebuah hotel dengan penjagaan ketat petugas imigrasi Jepang hingga
semuanya menjadi jelas.
Namun sebelum ia dapat diinterogasi kembali, esok harinya ia
menghilang dari kamar hotelnya beserta seluruh dokumen perjalanannya pun
ikut menghilang. Tanpa jejak dan bekas lenyap dari kamar hotel yang
dijaga ketat.
Kisah ini ramai diperbincangkan sebagai makhluk dari dimensi lain
yang terperangkap masuk ke dimensi manusia. Memang sangat membingungkan
karena hingga saat ini tidak ada negara yang bernama Taured. Kisah
semacam ini pernah pula terjadi pada era 1800an dengan nama negara tidak
dikenal seperti Sakria dan Lizbia.
Walau sangat menarik kisah ini mempunyai banyak kekurangan. Pertama
tidak ada catatan resmi dari pihak imigrasi Jepang mengenai kasus ini.
Kedua catatan waktu peristiwa ini hanya menyebutkan tahun saja. Ketiga
jika passportnya penuh dengan cap negara – negara resmi dan sah kita
patut bertanya bagaimana ia bisa lolos dinegara lain. Keempat tidak ada
sumber jelas darimana kisah ini bermula sehingga mirip urban legend.
Bahkan kabarnya hanya satu koran Jepang yang ketika itu memberitakan
kejadian ini. sumber: https://catatanbujangan.wordpress.com/2015/09/16/lelaki-dari-taured/
2. BOCAH HIJAU WOOLPIT
Ini adalah legenda mengenai The Green Children of Woolpit atau anak-anak
hijau dari Woolpit. Sahabat anehdidunia.com Inggris memiliki banyak
kisah dan legenda. Kadang susah diterima oleh akal sehat. Misalnya yang
satu ini. Kebenarannya diragukan sebagian orang. Tapi sebagian lain
mempercayainya sebagai sebuah kesaksian sejarah. Walaupun cerita ini
lebih mirip kisah dalam salah satu karya HC Andersen atau JRR Tolkien,
namun hingga kini, kisah ini masih banyak dipelajari oleh berbagai
kalangan, baik sejarawan, ahli kisah rakyat hingga Cryptozoologyst.
Legenda ini terjadi di abad ke-12, saat masa pemerintahan raja Stephen
(1135 - 1154 Masehi) dan terjadi di sebuah desa kecil di Suffolk yang
bernama Woolpit. Nama "Woolpit" mungkin berasal dari Wolfpitt yang
berarti lubang atau parit besar yang digunakan untuk menjebak serigala
yang ada di desa itu.
Suatu hari, para penduduk desa menyaksikan dengan takjub ketika dua
orang anak kecil merangkak keluar dari parit itu. Seorang anak perempuan
dan seorang anak laki-laki yang lebih muda. Mereka berdua menggunakan
pakaian yang aneh dan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh
penduduk desa. Namun, yang membuat para penduduk desa keheranan adalah
kulit mereka - seluruhnya berwarna hijau!
Karena tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, para penduduk kemudian
membawa kedua anak yang terlihat sedih dan menangis itu ke rumah Sir
Richard de Calne, seorang tuan tanah lokal. Di rumah itu, mereka tinggal
dan diperlakukan dengan baik oleh Sir Richard dan para pelayannya.
Namun, tidak berapa lama kemudian, anak laki-laki itu jatuh sakit dan
kurang dari setahun, ia meninggal. Untungnya, anak yang perempuan
berhasil bertahan hidup. Sejalan dengan perkembangan usianya yang
semakin dewasa, warna hijau pada tubuhnya perlahan menghilang dan
berubah menjadi normal. Ia diberi nama Agnes. Kemudian, Agnes menikah
dengan seorang bangsawan dari Norfolk dan menggunakan nama Agnes Barre.
Karena nama ini pula, banyak yang percaya bahwa pemegang gelar Earl
Ferrers (gelar bangsawan Inggris) yang sekarang adalah keturunan
langsung dari Agnes (Salah satu leluhur dari Earl Ferrers bernama Sir
John Barre).
Selama di rumah Sir Richard, Agnes belajar bahasa Inggris. Ketika ia
sudah lancar berkomunikasi, ia mulai menceritakan bagaimana ia dan adik
laki-lakinya bisa sampai ke Woolpit. Ia mengatakan bahwa mereka berasal
dari sebuah tempat yang bernama St.Martin yang hanya memiliki sedikit
cahaya matahari dan para penduduknya semua berkulit hijau. Sebuah sungai
besar memisahkan desa mereka dengan desa lain yang selalu terang
benderang.
Suatu hari, ketika mereka berdua sedang membantu ayah mereka menjaga
ternak, Agnes dan adiknya mendengar suara lonceng di dalam gua, mereka
mengikutinya menuju ke dalam gua sampai menemukan lubang di permukaan
tanah (parit) yang sampai ke Woolpit. Saat itulah kedua anak itu
terlihat oleh para penduduk desa yang ada di ladang.
Kisah anak-anak hijau ini pertama kali diceritakan oleh penulis abad
ke-13 bernama William of Newbridge dan Ralph of Cogestal. William
(1136-1198), seorang sejarawan Inggris, menceritakan kisah ini dalam
karyanya berjudul "Historia rerum Anglicarum" atau "History of English
Affairs" yang menceritakan sejarah Inggris dari tahun 1066 hingga tahun
1198.
Sedangkan Ralph (meninggal tahun 1228) menceritakan kisah ini dalam
karyanya "Chronicon Anglicanum" atau "English Chronicle" yang
menceritakan sejarah Inggris antara tahun 1187 hingga 1224. Ralph juga
mengaku bahwa ia sering mendengar mengenai anak-anak hijau ini dari Sir
Richard de Calne sendiri.
Selain kedua sumber utama di atas, kisah misterius ini juga bisa
ditemukan sebagai referensi dalam buku-buku abad pertengahan lainnya
seperti "The anatomy of Melancholy" yang ditulis oleh Robert Burton pada
tahun 1621 dan "The Fairy Mythology" yang ditulis oleh Thomas Keightley
pada tahun 1828.
Kisah ini juga beredar dengan beberapa versi yang sedikit berbeda. Ada
yang mengatakan kalau sesungguhnya anak-anak hijau ditemukan pada masa
pemerintahan raja Henry II, bukan Raja Stephen.
Bagi sebagian orang, kisah ini hanyalah sebuah mitos. Seorang ahli
cerita rakyat Inggris bernama Dr.Katharine Briggs menulis dalam "A
Dictionary of Fairies" yang terbit tahun 1976 bahwa kisah ini mengandung
banyak unsur legenda dan mitos, seperti warna hijau, tanah yang selalu
gelap dan dunia bawah tanah. Ia menganggap cerita ini penuh dengan aspek
mitologi dan dongeng.
Namun bagi yang lain, kisah ini mungkin benar-benar terjadi. Karena itu
beberapa penjelasan berusaha diberikan. Teori yang paling ekstrem
mengatakan kalau kedua anak ini datang dari dunia lain di dalam bumi
yang dengan suatu cara menemukan pintu dimensi lain yang telah membawa
mereka ke Woolpit.
Teori lain mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak alien yang secara
tidak sengaja mendarat di bumi. Salah satu pendukung teori alien ini
adalah astronom Skotlandia bernama Duncan Lunan. Pada konferensi yang
diselenggarakan oleh majalah Fortean Times, ia mengatakan bahwa kedua
anak itu adalah alien yang dikirim ke bumi dari planet lain. Teori ini
terdengar seperti kisah Clark Kent.
Namun, para penduduk Lokal Suffolk punya teori sendiri. Mereka percaya
bahwa legenda ini berasal dari kisah nyata yang terjadi di Waylan Wood.
Menurut legenda, ada seorang pria yang menjadi wali dua anak kecil,
seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Pria ini adalah paman kedua anak itu. Untuk menguasai harta warisan
kedua anak itu, sang paman meracuni kedua anak ini dengan arsenik dan
membuangnya ke hutan. Kedua anak ini tidak mati, namun karena efek
arsenik, kulit mereka berubah menjadi hijau hingga mereka berhasil
sampai ke Woolpit. Teori ini cukup rasional, walaupun tidak diketahui
apakah arsenik bisa mengubah warna kulit menjadi hijau. sumber: http://ujztia.blogspot.co.id/2014/12/legenda-anak-hijau-di-woolpit-inggris.html
3. UTSURO BUNO
Pada tanggal 22 Februari tahun 1803, nelayan lokal dari pantai
‘Harayadori’ di provinsi Hitachi melihat sebuah “kapal” yang aneh hanyut
di perairan. Merasa penasaran, mereka menarik kapal itu ke pinggiran
pantai, dan menemukan bahwa tinggi kapal itu 129,9 inci dan lebarnya
212,6 inci, yang mengingatkan para saksi mata tersebut tentang Kohako
(tungku pembakar dupa khas Jepang).
Bagian atasnya tampaknya terbuat
dari kayu rosewood (sonokeling) merah yang dilapisi, sedangkan bagian
bawahnya ditutupi dengan pelat tembaga, yang secara jelas berfungsi
untuk melindunginya dari batu-batu tajam. Bagian atasnya memiliki
beberapa jendela yang terbuat dari kaca atau kristal, yang ditutupi
dengan jeruji dan disumbat dengan sejenis resin pohon. Jendelanya
benar-benar transparan dan para nelayan yang bingung melihat ke
dalamnya. Bagian dalam dari Utsuro-bune dihiasi dengan teks-teks yang
ditulis dalam bahasa yang tidak dikenal.
Para nelayan menemukan barang-barang di dalamnya seperti dua helai
sprei tempat tidur, botol yang diisi dengan 3,6 liter air, beberapa kue
dan daging kepal. Kemudian para nelayan itu melihat seorang wanita muda
yang cantik, mungkin berusia 18 atau 20 tahun. Ukuran tubuhnya dikatakan
4,93 kaki.
Wanita itu memiliki rambut dan alis berwarna merah,
rambutnya memanjang dengan ekstensi buatan berwarna putih. Ekstensi
rambutnya bisa saja terbuat dari bulu putih atau bubuk tekstil
bergaris-garis tipis. Gaya rambut ini tidak dapat ditemukan dalam
literatur. Kulit wanita itu berwarna merah muda yang sangat pucat. Ia
mengenakan pakaian mewah, yang panjang dan kain halus yang tidak
diketahui.
Wanita itu mulai berbicara, tapi tidak ada yang mengerti apa
yang dikatakannya. Ia juga tampaknya tidak memahami perkataan para
nelayan dengan baik, sehingga tidak ada yang bisa bertanya tentang
asal-usulnya. Meskipun wanita misterius itu tampaknya ramah dan sopan,
ia bertindak secara aneh, karena ia selalu menggenggam kotak persegi
yang terbuat dari bahan berwarna pucat dan berukuran sekitar 23,62 inci.
Wanita itu tidak mengizinkan siapa pun untuk menyentuh kotak itu, tidak
peduli seberapa ramah atau para saksi itu bertanya dengan cara
mendesak. sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Utsuro-bune
4. RUDOLPH FENTZ
Di suatu malam yang hangat di bulan juli 1950, saat itu menunjukkan
pukul 11:30 malam dan jalanan Time Square di New York penuh dengan orang
yang telah selesai menonton bioskop maupun beranjak pulang seusai makan
malam.
Dikerumunan orang orang itu terlihat seorang pria muda berbusana
elegan, namun dengan gaya pakaian yang telah ditinggalkan lebih dari 1
dekade silam. Nampak pria itu berjalan tergesa-gesa seakan hatinya tak
tenang akan semua hal disekitarnya. Hingga dia tidak menyadari bahwa
dirinya telah menginjakkan kakinya di jalan raya yang padat, tak berapa
lama sebuah taxi menabrak pria itu. Kerumunan orang disana mulai panik
dan mencoba menolong pria itu, namun sayang pria itu telah tewas dengan
berlumuran darah.
Polisi yang datang langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah
itu untuk diperiksa lebih lanjut. Tak ada satupun yang terlihat normal
dari pria ini. Dia mengenakan mantel panjang berwarna hitam ditambah
sebuah rompi kuno yang bahan pembuatannya tak ditemukan pada masa 1940 –
1950an. Ditambah lagi dengan barang bawaan pria 30 tahunan ini
terbilang cukup aneh yaitu beberapa koin antik dari 1800-an, kartu nama
dengan nama “Rudolph Fentz” dan sebuah surat untuknya dengan bertanggal
tahun 1876.
Sebuah tim khusus ditugaskan untuk mengetahui siapa Rudolph Fentz
sebenarnya. Pertama mereka mengecek alamat yang tertera dikartu nama
itu, namun tidak ada orang bernama Rudolph Fentz disana. Nama ini juga
tidak ada dalam buku telpon ataupun catatan SIM. Tidak juga ada dalam
catatan medis. Kepolisian mulai dibuat kebingungan dalam kasus kali ini.
Jika melihat dari namanya “Rudolph”, polisi berkesimpulan pria ini
pasti berasal dari daratan eropa khususnya Jerman. Namun catatan
imigrasi jerman di Amerika tidak pernah mencatat kepindahan seseorang
bernama Rudolph Fentz, begitu juga dicatatan Swedia dan Austria.
Beberapa minggu setelah insiden terjadi nama Rudolph ditemukan pada buku
telepon tahun 1939, namun dengan nama
Rudolph Fentz jr. Polisi yang
kemudian menyambangi alamat itu mengetahui bahwa Fentz jr. Telah
meninggal beberapa tahun sebelumnya. Satu hal lagi yang aneh Fentz jr
telah berumur 70 tahun lebih, sedangkan Fentz baru berumur 30 tahun.
Hubert V. Rihn dari divisi orang hilang NYPD mencari keterangan lewat
istri Fentz. Dia mengatakan bahwa suaminya pernah bercerita bahwa
ayahnya hilang pada 1876. Saat itu ayahnya pergi keluar untuk merokok
(karena ibunya tidak suka dengan tembakau) dan sejak saat itu ayah Fentz
jr. Tak pernah kembali lagi. Dari sini Rihn mulai mengecek arsip 1876
dan menemukan laporan menghilangnya Rudolph Fentz beserta fotonya,
seolah tak percaya Rihn sempat shock karena orang yang ada difoto itu
sama persis dengan orang yang tertabrak malam itu. Sejak saat itulah legenda Rudolph Fentz sebagai time traveller mulai dikenal masyarakat dunia. sumber: https://tipsartikeldanpengetahuan.wordpress.com/2013/04/22/kisah-kematian-fentz-case-sang-penjelajah-waktu-time-traveller/
***
Nah, itulah beberapa cerita tentang dunia paralel. Semoga bermanfaat... Wassalamu'alaikum wr wb :)
Goresan Tinta Desti
Hello, welcome to my blog! Hope you guys enjoy it! :)
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
Jumat, 04 Agustus 2017
Minggu, 18 Juni 2017
Antiknya Pasar Beringharjo
ANTIKNYA PASAR BERINGHARJO
Oleh: Desti Balqis Alimah Salsabila
Pasar adalah tempat umum di mana
bertemunya penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli melakukan transaksi secara
langsung. Di pasar tradisional, biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan
pasar tradisional biasanya terdiri atas kios atau gerai, los, dan dasaran
terbuka yang dibuka oleh penjual atau suatu pengelola pasar. Pasar biasanya
menjual berbagai kebutuhan
sehari-sehari. Misal, bahan pangan, pakaian, alat elektronik, alat rumah
tangga, dan masih banyak lainnya. Pasar tradisional masih banyak ditemui di
Indonesia dan umumnya berada di dekat pemukiman warga agar warga dapat
berbelanja dengan mudah. Contoh pasar yang legendaris adalah Pasar Beringharjo
di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang. Alangkah
baiknya melestarikan pasar tradisional di Indonesia karena merupakan budaya
Indonesia. Pasar tradisional di Indonesia saat ini mencoba untuk bertahan dari
serangan pasar modern.
Pasar Beringharjo adalah pasar
tradisional di Yogyakarta yang patut dikunjungi. Pasar Beringharjo sudah
menjadi pusat perekonomian selama ratusan tahun dan memiliki makna filosofis.
Wilayah Pasar Beringharjo awalnya merupakan hutan beringin. Namun, setelah
berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, wilayah itu mulai dijadikan oleh
masyarakat setempat sebagai tempat transaksi
memiliki bangunan permanen dan diberi nama Pasar Beringharjo. Arti dari
nama Beringharjo adalah tempat yang awalnya beringin (bering) yang harapannya
akan menjadi kesejahteraan (harjo). Nama tersebut diberikan oleh Sultan
Hamengkubuwono IX. Seperti pasar-pasar tradisional lainnya, Pasar Beringharjo
memiliki sejarah tersendiri. Oleh karena itu, Pasar Beringharjo memiliki nilai
historis.
Pasar Beringharjo terletak di Jalan
Jenderal Ahman Yani nomor 16, Yogyakarta. Ada banyak barang yang dapat dibeli
di Pasar Beringharjo. Seperti pakaian, obat-obatan, dan makanan. Ada juga budaya tradisional
Yogyakarta. Contohnya batik, baju adat, jamu, rempah-rempah, dan mainan
tradisional. Selain itu, Pasar Beringharjo menjual berbagai barang antik dan
impor bekas yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Pasar Beringharjo memiliki ciri khas
bangunan yang dapat dilihat pada bangunannya yang merupakan perpaduan antara
arsitektur kolonial dan tradisional Jawa. Pasar Beringharjo terdiri dari dua
bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur. Bangunan utama
terletak di bagian barat. Bagian barat terdiri dari dua lantai. Sementara
gedung bagian timur terdiri dari tiga lantai. Pintu utama ini bertuliskan Pasar
Beringharjo dengan tulisan aksara Jawa. Pintu utama ini berhubungan langsung
dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur.
Jika ingin mencari makanan, maka
berkunjunglah ke bagian depan dan belakang Pasar Beringharjo. Bagian depan dan
belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk membeli
aneka jajanan pasar. Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia dan kue basah
seperti hung kwe dan nagasari. Sementara bagian belakang umumnya menjual
makanan yang dapat tahan lama. Adapula makanan-makanan tradisional seperti
yangko, geplak, peyek tupuk, ampyang, kipo, getuk, tiwul, gatot, ceni, dan
jadah tempe.
Pasar Beringharjo juga tempat yang tepat
jika ingin membeli batik. Hal itu karena Pasar Beringharjo memiliki koleksi
batik yang lengkap. Mulai dari batik kain maupun sudah jadi, bahan katun hingga
sutra, dan harga puluhan ribu sampai jutaan dapat dijumpai di pasar tertua
Yogyakarta ini. Jika mencari kain batik, dapat dijumpai di los pasar bagian
barat sebelah utara. Sementara koleksi pakaian batik ada di seluruh pasar
bagian barat. Selain itu, di los pasar bagian barat juga tersedia pakaian
surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Sementara sandal dan tas
dengan harga yang murah ada di sekitar eskalator pasar bagian barat. Di lantai
dua pasar bagian timur, di sana tempat menjual berbagai jamu, obat, dan
rempah-rempah. Tak heran jika kita akan mencium bau jejamuan. Naik ke lantai
tiga bagiantimur, dapat dijumpai berbagai barang antik. Mulai dari mesin ketik
sampai helm buatan tahun 60-an. Barang-barag impor bekas mancanegara seperti
tas dan sepatu bekas juga dapat ditemui di sana. Jadi, Pasar Beringharjo adalah
pasar yang memiliki makna historis dan terdapat berbagai barang yang dijual di
sana. Pasar Beringharjo harus kita lestarikan keberadaannya.
Galeri:
Candi Prambanan dengan Legenda Uniknya
CANDI PRAMBANAN
Oleh: Desti Balqis Alimah Salsabila
Latar Belakang:
Candi
Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di
Indonesia. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu
Brahma (dewa pencipta), Wishnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah).
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan,
Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten. Candi Prambanan terletak di wilayah
administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks
Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi
ini termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia dan
salah satu candi terindah di Asia Tenggara.
Sejarah:
Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu
yang dibangun pleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad ke-9. Ditemukannya
tulisan nama Pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini
dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung
berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargrha” untuk meneguhkan
kedudukannya sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan
Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini
ditambah dengan terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya Gunung
Merapi menjadikan beberapa bagian Candi Prambanan runtuh sehingga, tinggal
puing-puing batu yang berserakan.
Selain
itu, terdapat Legenda Roro Jonggrang yang menceritakan asal mula
terbentuknya Candi Prambanan. Berikut adalah Legenda Roro Jonggrang:
Alkisah,
pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan.
Rakyatnya hidup tenteram dan damai. Kemudian, Kerajaan Prambanan diserang dan
dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik.
Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya,
kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.
Bandung
Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak
menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada
rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan
jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik
Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. “Cantik nian putri
itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso.Esok
harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang. “Kamu cantik sekali, maukah kau
menjadi permaisuriku ?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang. Roro
Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-laki ini lancang
sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”,
ujar Loro Jongrang dalam hati. “Apa yang harus aku lakukan ?”. Roro Jonggrang
menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung
Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan.
Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Loro Jonggrang memang tidak suka
dengan Bandung Bondowoso.“Bagaimana,
Roro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Roro Jonggrang mendapatkan ide.
“Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,” Katanya. “Apa
syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”. “Bukan itu,
tuanku, kata Roro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu
buah. “Seribu buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam
waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang, bibirnya bergetar
menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya
membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya percaya
tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata penasehat. “Ya,
benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!” Setelah
perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua
lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya
dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin
menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso.
“Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun
seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana
kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi
sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara
itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui
Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Roro Jonggrang
dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan
ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Roro
Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung… dung…dung!
Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk,
sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing. Pasukan
jin mengira fajar sudah menyingsing. “Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita
harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang
lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung
Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya,
Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau
minta sudah berdiri!”. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu.
Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Loro
Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung
Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. “Tidak
mungkin…”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. “Kalau
begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada
Roro Jonggrang. Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu.
Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah
Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Roro Jonggrang.
Dampak ekonomi sosial dan budaya Candi Prambanan:
Lingkungan
candi prambanan dijadikan sebagai lapangan
pekerjaan oleh masyarakat sekitar seperti berjualan cinderamata, pemandu
wisata, dan jasa supir bus/travel. Selain itu dampak ekonominya juga menambah
pendapatan daerah dan memicu pembangunan perekonomian.Dampak
budaya terhadap lingkungan sekitar yaitu masyarakat sekitar rutin memberi
sesaji dan persembahan sendra tari Ramayana. Budaya yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar Komplek Candi Prambanan masih terjaga.
Dampak negatif ekonomi
adalah banyak pedagang yang berjualan di sekitar Kompleks Candi Prambanan tanpa
meminta ijin pada pihak berwajib terlebih dahulu, ada beberapa pengunjung yang
terganggu saat ditawari barang dagangan oleh pedagang.
Cara mengatasi dampak ekonomi sosial dan budaya:
·
Memberi sanksi kepada pedagang kaki lima
yang berjualan di trotoar sekitar Candi prambanan.
· Memberi fasilitas-fasilitas untuk
pengunjung agar lebih tertarik untuk datang dan mempelajari Candi Prambanan.
Contohnya adalah toilet, mushola, taman bermain, restoran, dan lain-lain.
·
Melestarikan budaya-budaya Candi
Prambanan, contohnya sendra tari Ramayana.
·
Memberikan pelayanan yang baik terhadap
para pengunjung Candi Prambanan, baik pengunjung lokal maupun mancanegara.
· Tidak merusak properti apa pun yang ada
di Candi Prambanan.
Langganan:
Postingan (Atom)