ANTIKNYA PASAR BERINGHARJO
Oleh: Desti Balqis Alimah Salsabila
Pasar adalah tempat umum di mana
bertemunya penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli melakukan transaksi secara
langsung. Di pasar tradisional, biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan
pasar tradisional biasanya terdiri atas kios atau gerai, los, dan dasaran
terbuka yang dibuka oleh penjual atau suatu pengelola pasar. Pasar biasanya
menjual berbagai kebutuhan
sehari-sehari. Misal, bahan pangan, pakaian, alat elektronik, alat rumah
tangga, dan masih banyak lainnya. Pasar tradisional masih banyak ditemui di
Indonesia dan umumnya berada di dekat pemukiman warga agar warga dapat
berbelanja dengan mudah. Contoh pasar yang legendaris adalah Pasar Beringharjo
di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang. Alangkah
baiknya melestarikan pasar tradisional di Indonesia karena merupakan budaya
Indonesia. Pasar tradisional di Indonesia saat ini mencoba untuk bertahan dari
serangan pasar modern.
Pasar Beringharjo adalah pasar
tradisional di Yogyakarta yang patut dikunjungi. Pasar Beringharjo sudah
menjadi pusat perekonomian selama ratusan tahun dan memiliki makna filosofis.
Wilayah Pasar Beringharjo awalnya merupakan hutan beringin. Namun, setelah
berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, wilayah itu mulai dijadikan oleh
masyarakat setempat sebagai tempat transaksi
memiliki bangunan permanen dan diberi nama Pasar Beringharjo. Arti dari
nama Beringharjo adalah tempat yang awalnya beringin (bering) yang harapannya
akan menjadi kesejahteraan (harjo). Nama tersebut diberikan oleh Sultan
Hamengkubuwono IX. Seperti pasar-pasar tradisional lainnya, Pasar Beringharjo
memiliki sejarah tersendiri. Oleh karena itu, Pasar Beringharjo memiliki nilai
historis.
Pasar Beringharjo terletak di Jalan
Jenderal Ahman Yani nomor 16, Yogyakarta. Ada banyak barang yang dapat dibeli
di Pasar Beringharjo. Seperti pakaian, obat-obatan, dan makanan. Ada juga budaya tradisional
Yogyakarta. Contohnya batik, baju adat, jamu, rempah-rempah, dan mainan
tradisional. Selain itu, Pasar Beringharjo menjual berbagai barang antik dan
impor bekas yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Pasar Beringharjo memiliki ciri khas
bangunan yang dapat dilihat pada bangunannya yang merupakan perpaduan antara
arsitektur kolonial dan tradisional Jawa. Pasar Beringharjo terdiri dari dua
bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur. Bangunan utama
terletak di bagian barat. Bagian barat terdiri dari dua lantai. Sementara
gedung bagian timur terdiri dari tiga lantai. Pintu utama ini bertuliskan Pasar
Beringharjo dengan tulisan aksara Jawa. Pintu utama ini berhubungan langsung
dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur.
Jika ingin mencari makanan, maka
berkunjunglah ke bagian depan dan belakang Pasar Beringharjo. Bagian depan dan
belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk membeli
aneka jajanan pasar. Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia dan kue basah
seperti hung kwe dan nagasari. Sementara bagian belakang umumnya menjual
makanan yang dapat tahan lama. Adapula makanan-makanan tradisional seperti
yangko, geplak, peyek tupuk, ampyang, kipo, getuk, tiwul, gatot, ceni, dan
jadah tempe.
Pasar Beringharjo juga tempat yang tepat
jika ingin membeli batik. Hal itu karena Pasar Beringharjo memiliki koleksi
batik yang lengkap. Mulai dari batik kain maupun sudah jadi, bahan katun hingga
sutra, dan harga puluhan ribu sampai jutaan dapat dijumpai di pasar tertua
Yogyakarta ini. Jika mencari kain batik, dapat dijumpai di los pasar bagian
barat sebelah utara. Sementara koleksi pakaian batik ada di seluruh pasar
bagian barat. Selain itu, di los pasar bagian barat juga tersedia pakaian
surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Sementara sandal dan tas
dengan harga yang murah ada di sekitar eskalator pasar bagian barat. Di lantai
dua pasar bagian timur, di sana tempat menjual berbagai jamu, obat, dan
rempah-rempah. Tak heran jika kita akan mencium bau jejamuan. Naik ke lantai
tiga bagiantimur, dapat dijumpai berbagai barang antik. Mulai dari mesin ketik
sampai helm buatan tahun 60-an. Barang-barag impor bekas mancanegara seperti
tas dan sepatu bekas juga dapat ditemui di sana. Jadi, Pasar Beringharjo adalah
pasar yang memiliki makna historis dan terdapat berbagai barang yang dijual di
sana. Pasar Beringharjo harus kita lestarikan keberadaannya.
Galeri: