Assalamu'alaikum, ukhti akhi!
Kali ini, Desti bakal membahas tentang kisah yang "sedikit" membuktikan tentang adanya dunia paralel. Yang kita semua sebenarnya belum tahu pasti, apakah dunia paralel memang benar-benar ada. Aku sebenernya bener-bener penasaran banget sama hal yang satu ini. Elah, kalimatnya nggak efektif banget, ya! Hahaha.
Pertama kali, aku tahu dunia paralel dari Novel Tere Liye, seri Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Yaaa, walaupun itu cuma fiksi, tapi novel itu sukses bikin aku penasaran sama dunia paralel, dibanding kisahnya Raib, Seli, dan Ali. Yang udah pernah baca pasti tau, kan, siapa mereka dan bagaimana kisah perjalanan mereka yang didasari persahabatan? Hehehe. Ups, malah kelewatan bahas Novelnya Pak Tere Liye. Maaf ya, Pak!
Nah, sebelum membahas beberapa cerita yang menunjukkan adanya dunia paralel, aku bakal ngasih tau dulu, apa sih, sebenarnya dunia paralel itu? Aku yakin, tidak semua dari kalian sudah tau apa arti dari dunia pararel.
Dunia Paralel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia
realita. Di samping kehidupan yang kita kenal dan kita jalani sekarang,
ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan
dalam dunia paralel.
Awalnya dunia paralel hanya sebuah imajinasi dalam cerita fiksi, tapi
kini makin banyak teori yang dijadikan jembatan untuk menjelaskan dan
mendukung keberadaan dunia paralel. Para ilmuwan fisika berada di garis
depan sebagai pihak yang mencoba menjelaskan kemungkinan keberadaannya.
Ahli
fisika Dr. Michio Kaku menganalogikan keberadaan parallel universe bagi
kita seperti adanya daerah luar kolam bagi seekor ikan gurami yang
tinggal dalam sebuah kolam. Ikan gurami tersebut nggak bisa melihat
daerah luar kolam karena keterbatasan 'teknologi' yang ia miliki.
Demikian juga, manusia belum bisa melihat alam semesta lainnya dengan
alasan yang sama. Meski ikan gurami nggak bisa melihat kehidupan lain di
luar kolam, tapi dia bisa tahu ada kehidupan lain dari getaran yang ia
rasakan melalui gelombang di permukaan air kolam akibat tetesan air
hujan. Getaran yang dirasakan ikan gurami itu adalah gravitasi dan
cahaya dari alam semesta lain.
Dasar teori parallel Universe
adalah ketidakterbatasan jagat raya yang memberikan kemungkinan adanya
alam semesta lain. Saat ini diperkirakan ada 1011 galaksi di jagad raya.
Jadi, bukan nggak mungkin jika selain di galaksi yang kita tinggali ada
kehidupan yang juga sedang berlangsung. Para Ahli
fisika kuantum jelas-jelas menyatakan percaya bahwa tiap detik tercipta
dunia paralel seseorang, Misalnya
di dunia nyata kita bisa menyebrang jalan dengan selamat. Di dunia
paralel pertama, kita bisa aja berhasil menyeberang tapi kemudian
tersungkur, di dunia paralel berikutnya bisa aja kita bahkan nggak
tertolong karena sewaktu menyebrang ada mobil yang sedang melaju kencang
ke arah kita.
Max Tegmark seorang prof fisika dan astronomi di
universitas Pennsylvania sangat percaya keberadaan parallel universe
ini. Dalam salah satu artikelnya yang berjudulu 'parallel Universe', Max
Tegmark mengungkapkan bahwa ada 4 tingkatan parallel universe.
enurut Max Tegmark, para ahli fisika telah menetapkan ada 4 tingkatan dunia paralel-parallel universe.
Level I : Beyond Our Cosmic Horison:
Merupakan
teori parallel universe yang paling kecil tingkat kontoversialnya.Teori
ini menyatakan bahwa parallel universe tidak dapat kita lihat karena ia
berada diluar garis horison alam semesta kita. Analoginya seperti kita
melihat kapal di tengah laut. Kita tidak dapat melihat kapal apabila ia
berada di luar horison. Tetapi jika kapal itu mendekati kita , dan masuk
dalam horison , kita akan dapat melihat kapal itu sedikit demi sedikit.
Parallel universe level I oleh ahli fisika digambarkan bahwa alam
semesta kita seperti gelembung udara yang saling berdesak-desakan dalam
ruang yang disebut jagad raya.
Level II : Other Postiflation Bubbles :
Level
ini menyatakan , bila alam semesta pada level I dapat dikelompokkan
menjadi satu multiverse , maka jagad raya ini terdapat banyak
multiverse. Teori ini didasarkan pada teori Chaotic Eternal Inflation ,
yang menyatakan bahwa jagad raya kita terus berkembang semakin membesar
sejak terjadinya big bang hingga sekarang. Teori ini menyatakan bahwa
kita selamanya tidak dapat melihat multiverse lainnya dikarenakan
cepatnya perkembangan jagat raya yang menjadi perantara multiverse.
Level III : Quantum Many World :
Teori
ini menyatakan bahwa alam semsta lainnya berada disekitar kita! Teori
ini berkembang dari teori mekanika kuantum yang menyatakan bahwa proses
kuantum acak menyebabkan alam semesta bercabang dengan banyaknnya
kemungkinan yang terjadi. Perbedaan mendasar pada level I dan III adalah
letak alam semesta yang sama dengan alam semesta kita.Level I
menyatakan bahwa alam semesta yang sama dengan alam semesta kita kita
berada diluar horison , sedangkan level III mengatakan alam semesta yang
sama dengan alam semesta kita kita berada pada cabang kuantum lainnya.
Level III merupakan teori parallel universe yang paling tinggi
kontroversialnya , karena teori ini berkembang dari teori mekanika
kuantum yang juga kontoversial.
Level IV : Other Mathematical Structures :
Merupakan
teori paralllel universe yang matematis dan menggunakan semua
kemungkinan yang ada. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta lainnya
tidak hanya berada di luar horison alam semesta kita tetapi juga berbeda
dengan alam semesta kita dalam segala hal , misalnya : waktu , hukum
fisika , dan jagat raya. Alam semesta pada level IV ini sangat sulit
untuk divisualisasikan karena banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi.
Salah satu buktinya adanya parallel universe ini ditemukan oleh dua
orang ahli fisika , Dr.Robert Foot dan Dr.Saibal Mitra , Melbourne ,
Australia. Bukti tersebut mereka temukan pada penelitian asteroid Eros
berupa adanya percikan mirror matter. Mereka mendefinisikan mirror
matter sebagai bayang cermin dari sesuatu yang ada di alam semesta
sebagai penyetabil alam semesta. Mirror Matter ini ada sebagai pemenuhan
kodrati alam yang selalu simetris dan mempunyai dua sisi , kanan dan
kiri. Alam semesta adalah sisi kiri dan mirror matter adalah sisi
kanannya. Kita pada saat ini belum dapat melihat keberadaan mirror
matter karena ia berinteraksi dengan alam semesta kita hanya melalui
gravitasi.
sumber: http://jajakadolanan.blogspot.co.id/2012/10/dunia-paralel.html
Udah cukup jelas, kan, pembahasan mengenai dunia paralelnya? Nah, setelah ini kita kan membahas kisah-kisah yang membuktikannya! Cekidot!
1. LAKI-LAKI DARI TAURED
Bandara Haneda Jepang. Tahun 1954. Pada hari yang panas semuanya
tampak biasa saja. Aktivitas bandara pesawat lepas landas, mendarat juga
berjalan normal.
Seorang pria menjalani yang baru saja turun dari pesawat uang
membawanya dari Eropa hingga ke Haneda mendatangi pos imigrasi untuk
pemeriksaan passport dan visa.
Semuanya tampak biasa saja sampai petugas menemukan bahwa pria ini
datang dari negara yang tidak dikenal sama sekali. TAURED. Itulah nama
negara asal si pria dan ia berkeras bahwa negaranya terletak di benua
Eropa.
Tapi nama Taured tidaklah dikenal baik dalam peta dunia ataupun
dokumen resmi lainnya. Saat petugas imigrasi menunjukkan peta menanyakan
kepada si pria dimana letak negaranya, pria tersebut menunjuk satu
lokasi. Hanya saja itu bukanlah Taured tetapi Andorra dan merupakan
negara yang diakui diseluruh dunia.
Pria yang mampu berbahasa jepang dan beberapa bahasa lainnya berkeras
bahwa itu adalah Taured. Cap dan lambang yang tertera di dokumen
perjalanannya bukanlah milik negara Andorra. Passport nya telah penuh
dengan cap dari negara – negara “nyata dan asli” yang ia pernah
kunjungi.
Semakin membingungkan petugas imigrasi, pria dari negara misterius
ini menyatakan bahwa ia ke Jepang untuk melakukan bisnis dengan salah
satu perusahaan Jepang bahkan ia pun sudah memesan hotel untuk maksudnya
ini.
Tapi nama perusahaan yang pria itu sebutkan tidak dikenal dan
terdaftar dimanapun. Bahkan hotel yang telah ia pesan juga mengaku tidak
mendapatkan pesanan kamar.
Akhirnya ia ditahan oleh pihak keimigrasian Jepang dan ditempatkan
disebuah hotel dengan penjagaan ketat petugas imigrasi Jepang hingga
semuanya menjadi jelas.
Namun sebelum ia dapat diinterogasi kembali, esok harinya ia
menghilang dari kamar hotelnya beserta seluruh dokumen perjalanannya pun
ikut menghilang. Tanpa jejak dan bekas lenyap dari kamar hotel yang
dijaga ketat.
Kisah ini ramai diperbincangkan sebagai makhluk dari dimensi lain
yang terperangkap masuk ke dimensi manusia. Memang sangat membingungkan
karena hingga saat ini tidak ada negara yang bernama Taured. Kisah
semacam ini pernah pula terjadi pada era 1800an dengan nama negara tidak
dikenal seperti Sakria dan Lizbia.
Walau sangat menarik kisah ini mempunyai banyak kekurangan. Pertama
tidak ada catatan resmi dari pihak imigrasi Jepang mengenai kasus ini.
Kedua catatan waktu peristiwa ini hanya menyebutkan tahun saja. Ketiga
jika passportnya penuh dengan cap negara – negara resmi dan sah kita
patut bertanya bagaimana ia bisa lolos dinegara lain. Keempat tidak ada
sumber jelas darimana kisah ini bermula sehingga mirip urban legend.
Bahkan kabarnya hanya satu koran Jepang yang ketika itu memberitakan
kejadian ini. sumber: https://catatanbujangan.wordpress.com/2015/09/16/lelaki-dari-taured/
2. BOCAH HIJAU WOOLPIT
Ini adalah legenda mengenai The Green Children of Woolpit atau anak-anak
hijau dari Woolpit. Sahabat anehdidunia.com Inggris memiliki banyak
kisah dan legenda. Kadang susah diterima oleh akal sehat. Misalnya yang
satu ini. Kebenarannya diragukan sebagian orang. Tapi sebagian lain
mempercayainya sebagai sebuah kesaksian sejarah. Walaupun cerita ini
lebih mirip kisah dalam salah satu karya HC Andersen atau JRR Tolkien,
namun hingga kini, kisah ini masih banyak dipelajari oleh berbagai
kalangan, baik sejarawan, ahli kisah rakyat hingga Cryptozoologyst.
Legenda ini terjadi di abad ke-12, saat masa pemerintahan raja Stephen
(1135 - 1154 Masehi) dan terjadi di sebuah desa kecil di Suffolk yang
bernama Woolpit. Nama "Woolpit" mungkin berasal dari Wolfpitt yang
berarti lubang atau parit besar yang digunakan untuk menjebak serigala
yang ada di desa itu.
Suatu hari, para penduduk desa menyaksikan dengan takjub ketika dua
orang anak kecil merangkak keluar dari parit itu. Seorang anak perempuan
dan seorang anak laki-laki yang lebih muda. Mereka berdua menggunakan
pakaian yang aneh dan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh
penduduk desa. Namun, yang membuat para penduduk desa keheranan adalah
kulit mereka - seluruhnya berwarna hijau!
Karena tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, para penduduk kemudian
membawa kedua anak yang terlihat sedih dan menangis itu ke rumah Sir
Richard de Calne, seorang tuan tanah lokal. Di rumah itu, mereka tinggal
dan diperlakukan dengan baik oleh Sir Richard dan para pelayannya.
Namun, tidak berapa lama kemudian, anak laki-laki itu jatuh sakit dan
kurang dari setahun, ia meninggal. Untungnya, anak yang perempuan
berhasil bertahan hidup. Sejalan dengan perkembangan usianya yang
semakin dewasa, warna hijau pada tubuhnya perlahan menghilang dan
berubah menjadi normal. Ia diberi nama Agnes. Kemudian, Agnes menikah
dengan seorang bangsawan dari Norfolk dan menggunakan nama Agnes Barre.
Karena nama ini pula, banyak yang percaya bahwa pemegang gelar Earl
Ferrers (gelar bangsawan Inggris) yang sekarang adalah keturunan
langsung dari Agnes (Salah satu leluhur dari Earl Ferrers bernama Sir
John Barre).
Selama di rumah Sir Richard, Agnes belajar bahasa Inggris. Ketika ia
sudah lancar berkomunikasi, ia mulai menceritakan bagaimana ia dan adik
laki-lakinya bisa sampai ke Woolpit. Ia mengatakan bahwa mereka berasal
dari sebuah tempat yang bernama St.Martin yang hanya memiliki sedikit
cahaya matahari dan para penduduknya semua berkulit hijau. Sebuah sungai
besar memisahkan desa mereka dengan desa lain yang selalu terang
benderang.
Suatu hari, ketika mereka berdua sedang membantu ayah mereka menjaga
ternak, Agnes dan adiknya mendengar suara lonceng di dalam gua, mereka
mengikutinya menuju ke dalam gua sampai menemukan lubang di permukaan
tanah (parit) yang sampai ke Woolpit. Saat itulah kedua anak itu
terlihat oleh para penduduk desa yang ada di ladang.
Kisah anak-anak hijau ini pertama kali diceritakan oleh penulis abad
ke-13 bernama William of Newbridge dan Ralph of Cogestal. William
(1136-1198), seorang sejarawan Inggris, menceritakan kisah ini dalam
karyanya berjudul "Historia rerum Anglicarum" atau "History of English
Affairs" yang menceritakan sejarah Inggris dari tahun 1066 hingga tahun
1198.
Sedangkan Ralph (meninggal tahun 1228) menceritakan kisah ini dalam
karyanya "Chronicon Anglicanum" atau "English Chronicle" yang
menceritakan sejarah Inggris antara tahun 1187 hingga 1224. Ralph juga
mengaku bahwa ia sering mendengar mengenai anak-anak hijau ini dari Sir
Richard de Calne sendiri.
Selain kedua sumber utama di atas, kisah misterius ini juga bisa
ditemukan sebagai referensi dalam buku-buku abad pertengahan lainnya
seperti "The anatomy of Melancholy" yang ditulis oleh Robert Burton pada
tahun 1621 dan "The Fairy Mythology" yang ditulis oleh Thomas Keightley
pada tahun 1828.
Kisah ini juga beredar dengan beberapa versi yang sedikit berbeda. Ada
yang mengatakan kalau sesungguhnya anak-anak hijau ditemukan pada masa
pemerintahan raja Henry II, bukan Raja Stephen.
Bagi sebagian orang, kisah ini hanyalah sebuah mitos. Seorang ahli
cerita rakyat Inggris bernama Dr.Katharine Briggs menulis dalam "A
Dictionary of Fairies" yang terbit tahun 1976 bahwa kisah ini mengandung
banyak unsur legenda dan mitos, seperti warna hijau, tanah yang selalu
gelap dan dunia bawah tanah. Ia menganggap cerita ini penuh dengan aspek
mitologi dan dongeng.
Namun bagi yang lain, kisah ini mungkin benar-benar terjadi. Karena itu
beberapa penjelasan berusaha diberikan. Teori yang paling ekstrem
mengatakan kalau kedua anak ini datang dari dunia lain di dalam bumi
yang dengan suatu cara menemukan pintu dimensi lain yang telah membawa
mereka ke Woolpit.
Teori lain mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak alien yang secara
tidak sengaja mendarat di bumi. Salah satu pendukung teori alien ini
adalah astronom Skotlandia bernama Duncan Lunan. Pada konferensi yang
diselenggarakan oleh majalah Fortean Times, ia mengatakan bahwa kedua
anak itu adalah alien yang dikirim ke bumi dari planet lain. Teori ini
terdengar seperti kisah Clark Kent.
Namun, para penduduk Lokal Suffolk punya teori sendiri. Mereka percaya
bahwa legenda ini berasal dari kisah nyata yang terjadi di Waylan Wood.
Menurut legenda, ada seorang pria yang menjadi wali dua anak kecil,
seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Pria ini adalah paman kedua anak itu. Untuk menguasai harta warisan
kedua anak itu, sang paman meracuni kedua anak ini dengan arsenik dan
membuangnya ke hutan. Kedua anak ini tidak mati, namun karena efek
arsenik, kulit mereka berubah menjadi hijau hingga mereka berhasil
sampai ke Woolpit. Teori ini cukup rasional, walaupun tidak diketahui
apakah arsenik bisa mengubah warna kulit menjadi hijau. sumber: http://ujztia.blogspot.co.id/2014/12/legenda-anak-hijau-di-woolpit-inggris.html
3. UTSURO BUNO
Pada tanggal 22 Februari tahun 1803, nelayan lokal dari pantai
‘Harayadori’ di provinsi Hitachi melihat sebuah “kapal” yang aneh hanyut
di perairan. Merasa penasaran, mereka menarik kapal itu ke pinggiran
pantai, dan menemukan bahwa tinggi kapal itu 129,9 inci dan lebarnya
212,6 inci, yang mengingatkan para saksi mata tersebut tentang Kohako
(tungku pembakar dupa khas Jepang).
Bagian atasnya tampaknya terbuat
dari kayu rosewood (sonokeling) merah yang dilapisi, sedangkan bagian
bawahnya ditutupi dengan pelat tembaga, yang secara jelas berfungsi
untuk melindunginya dari batu-batu tajam. Bagian atasnya memiliki
beberapa jendela yang terbuat dari kaca atau kristal, yang ditutupi
dengan jeruji dan disumbat dengan sejenis resin pohon. Jendelanya
benar-benar transparan dan para nelayan yang bingung melihat ke
dalamnya. Bagian dalam dari Utsuro-bune dihiasi dengan teks-teks yang
ditulis dalam bahasa yang tidak dikenal.
Para nelayan menemukan barang-barang di dalamnya seperti dua helai
sprei tempat tidur, botol yang diisi dengan 3,6 liter air, beberapa kue
dan daging kepal. Kemudian para nelayan itu melihat seorang wanita muda
yang cantik, mungkin berusia 18 atau 20 tahun. Ukuran tubuhnya dikatakan
4,93 kaki.
Wanita itu memiliki rambut dan alis berwarna merah,
rambutnya memanjang dengan ekstensi buatan berwarna putih. Ekstensi
rambutnya bisa saja terbuat dari bulu putih atau bubuk tekstil
bergaris-garis tipis. Gaya rambut ini tidak dapat ditemukan dalam
literatur. Kulit wanita itu berwarna merah muda yang sangat pucat. Ia
mengenakan pakaian mewah, yang panjang dan kain halus yang tidak
diketahui.
Wanita itu mulai berbicara, tapi tidak ada yang mengerti apa
yang dikatakannya. Ia juga tampaknya tidak memahami perkataan para
nelayan dengan baik, sehingga tidak ada yang bisa bertanya tentang
asal-usulnya. Meskipun wanita misterius itu tampaknya ramah dan sopan,
ia bertindak secara aneh, karena ia selalu menggenggam kotak persegi
yang terbuat dari bahan berwarna pucat dan berukuran sekitar 23,62 inci.
Wanita itu tidak mengizinkan siapa pun untuk menyentuh kotak itu, tidak
peduli seberapa ramah atau para saksi itu bertanya dengan cara
mendesak. sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Utsuro-bune
4. RUDOLPH FENTZ
Di suatu malam yang hangat di bulan juli 1950, saat itu menunjukkan
pukul 11:30 malam dan jalanan Time Square di New York penuh dengan orang
yang telah selesai menonton bioskop maupun beranjak pulang seusai makan
malam.
Dikerumunan orang orang itu terlihat seorang pria muda berbusana
elegan, namun dengan gaya pakaian yang telah ditinggalkan lebih dari 1
dekade silam. Nampak pria itu berjalan tergesa-gesa seakan hatinya tak
tenang akan semua hal disekitarnya. Hingga dia tidak menyadari bahwa
dirinya telah menginjakkan kakinya di jalan raya yang padat, tak berapa
lama sebuah taxi menabrak pria itu. Kerumunan orang disana mulai panik
dan mencoba menolong pria itu, namun sayang pria itu telah tewas dengan
berlumuran darah.
Polisi yang datang langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah
itu untuk diperiksa lebih lanjut. Tak ada satupun yang terlihat normal
dari pria ini. Dia mengenakan mantel panjang berwarna hitam ditambah
sebuah rompi kuno yang bahan pembuatannya tak ditemukan pada masa 1940 –
1950an. Ditambah lagi dengan barang bawaan pria 30 tahunan ini
terbilang cukup aneh yaitu beberapa koin antik dari 1800-an, kartu nama
dengan nama “Rudolph Fentz” dan sebuah surat untuknya dengan bertanggal
tahun 1876.
Sebuah tim khusus ditugaskan untuk mengetahui siapa Rudolph Fentz
sebenarnya. Pertama mereka mengecek alamat yang tertera dikartu nama
itu, namun tidak ada orang bernama Rudolph Fentz disana. Nama ini juga
tidak ada dalam buku telpon ataupun catatan SIM. Tidak juga ada dalam
catatan medis. Kepolisian mulai dibuat kebingungan dalam kasus kali ini.
Jika melihat dari namanya “Rudolph”, polisi berkesimpulan pria ini
pasti berasal dari daratan eropa khususnya Jerman. Namun catatan
imigrasi jerman di Amerika tidak pernah mencatat kepindahan seseorang
bernama Rudolph Fentz, begitu juga dicatatan Swedia dan Austria.
Beberapa minggu setelah insiden terjadi nama Rudolph ditemukan pada buku
telepon tahun 1939, namun dengan nama
Rudolph Fentz jr. Polisi yang
kemudian menyambangi alamat itu mengetahui bahwa Fentz jr. Telah
meninggal beberapa tahun sebelumnya. Satu hal lagi yang aneh Fentz jr
telah berumur 70 tahun lebih, sedangkan Fentz baru berumur 30 tahun.
Hubert V. Rihn dari divisi orang hilang NYPD mencari keterangan lewat
istri Fentz. Dia mengatakan bahwa suaminya pernah bercerita bahwa
ayahnya hilang pada 1876. Saat itu ayahnya pergi keluar untuk merokok
(karena ibunya tidak suka dengan tembakau) dan sejak saat itu ayah Fentz
jr. Tak pernah kembali lagi. Dari sini Rihn mulai mengecek arsip 1876
dan menemukan laporan menghilangnya Rudolph Fentz beserta fotonya,
seolah tak percaya Rihn sempat shock karena orang yang ada difoto itu
sama persis dengan orang yang tertabrak malam itu. Sejak saat itulah legenda Rudolph Fentz sebagai time traveller mulai dikenal masyarakat dunia. sumber: https://tipsartikeldanpengetahuan.wordpress.com/2013/04/22/kisah-kematian-fentz-case-sang-penjelajah-waktu-time-traveller/
***
Nah, itulah beberapa cerita tentang dunia paralel. Semoga bermanfaat... Wassalamu'alaikum wr wb :)
Saya juga penasaran kak, gara gara buku dari seri bumi, anjir gua sampe nyasar ke artikel ini.
BalasHapusWaduhh
BalasHapus